Selasa, 04 September 2012

Kebakaran Hutan Gunung Agung besakih

DENPASAR, KOMPAS.com - Kebakaran hutan Gunung Agung, Karangasem, Bali, Sabtu (1/9/2012) pagi, terus meluas. Dilaporkan luasan titik api mencapai 400 hektar di Desa Ban, Kecamatan Kubu dan Kedampal, Kecamatan Abang, Karangasem.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem, Nyoman Sutirtayasa, yang dihubungi Sabtu mengatakan, untuk memadamkan api, sekitar 100 personel tim SAR gabungan turun ke lokasi memadamkan api sejak Sabtu pagi dengan membawa sejumlah peralatan.
Tim gabungan tersebut terdiri atas personel dari BPBD Provinsi Bali, BPBD Karangasem, BPBD Kabupaten Badung, ’Emergency Service Response (ESR)’ Karangasem, Petugas Kehutanan Gunung Agung, Badan Search and Rescue (Basarnas) Denpasar, serta aparat TNI dan Polri. Tim gabungan juga dibantu aparat dari kecamatan dan warga setempat."Proses pemadaman menggunakan cara manual denga mengibaskan lap basah ke api dan memangkas tanaman yang terbakar karena mobil pemadam enggak bisa naik karena medan terjal," ujar dia.
Menurut dia, petugas gabungan itu sebelumnya disiagakan di Pos ESR di Kota Amlapura Karangasem dan baru bisa meluncur menuju lokasi terdekat dari titik api yakni di Dusun Batu Dawa Kaja, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Sabtu pagi.
Dia mengungkapkan, salah satu dari puluhan titik api itu berjarak sekitar tiga kilometer dari pemukiman warga yakni kawasan Dusun Batu Dawa Kaja. Situasi terakhir di sekitar lereng timur gunung tertinggi di Pulau Dewata itu, lanjut Sutirtayasa, masih terlihat asap mengepul dari beberapa titik dari puncak gunung yang mengarah ke wilayah Desa Pidpid, Kecamatan Abang menurun ke Desa Batu Dawa Kaja, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu.
"Mungkin karena ada sinar matahari, jadi api tidak begitu terlihat hanya asap saja, kalau malam mungkin bisa terlihat dengan jelas," ujar Sutirtayasa.
Seperti diberitakan, kobaran api cukup besar tampak dari kejauhan di kawasan hutan Gunung Agung di Karangasem, Bali, sejak Jumat (31/08/2012). Kebakaran yang telah terjadi sejak tiga hari terakhir ini diduga akibat suhu udara yang meningkat disertai tiupan angin semakin kencang.